Teknnologi visual yaitu teknologi yang
hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar
diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada
pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan
film kartun.
Teknologi visual memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Mengandalkan indra penglihatan saja
b. Gambar yang
ditampilkan statis, diam atau tidak bergerak
c. Tidak cocok untuk orang buta
Media visual, cocok
diguanakan untuk mata pelajaran dengan kompetesi memahami. Contoh studi
masalah.
Media
visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara
visual sehingga tidak terdapat suara. Kegunaan media visual dalam pembelajaran
sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan para tipe
pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan
mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran
nyata. Terdapat dua jenis pesan yang dibuat dalam
media visual, yakni pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal visual terdiri
atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal visual
adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol non verbal visual.
Media
berbasis visual mampu menampilkan bentuk-bentuk abstrak yang sulit dipahami
peserta didik ke dalam bentuk-bentuk konkret sehingga menjadi lebih mudah
dipahami. Selain itu, media ini juga mampu menampilkan dunia nyata yang
berhubungan dengan materi pembelajaran sehingga peserta didik menjadi lebih
termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, media ini memegang peran yang
sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.
Ada
beberapa jenis media berbasis visual yang dapat kita gunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Arsyad (2005 : 91) mengelompokkan media berbasis visual ke dalam
empat bagian, yaitu : (1) gambar representasi (gambar, lukisan, foto), (2)
diagram, yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi
materi, (3) peta, yang menunjukan hubungan-hubungan ruang antar unsur dan
materi, dan (4) grafik (tabel, chart atau bagan) yang menyatakan hubungan data
dan gambar.
Jenis
media berbasis visual lain yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran
adalah media visual yang tidak diproyeksikan dan media visual yang
diproyeksikan. Media visual yang tidak diproyeksikan meliputi media realita
(berupa benda nyata, digunakan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta
didik), model (tiruan benda nyata dalam wujud tiga dimensi), dan media grafis
(berupa gambar/foto, sketsa, diagram/skema, bagan/chart, grafik). Sedangkan
media visual yang diproyeksikan meliputi OHP (Overhead projector) dan
film bingkai atau slide.
a. Media yang tidak diproyeksikan
1) Bahan bacaan atau bahan cetakan
Melalui bahan ini siswa akan memperoleh pengalaman melalui membaca, belajar
melalui simbol-simbol dan pengertian-pengertian dengan mempergunakan indra
penglihatan. Media ini termasuk tingkat belajar konseptual, maka bahan-bahan
itu harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan penguasaan bahasa siswa.
Menurut jenisnya antara lain:
o Al Qur’an dan dan Al Hadits
o Buku teks pelajaran agama
o Buku bacaan pelengkap, buku teks sebagai bahan bacaan untuk memperluas dan
memperdalam bacaan agama.
o Bahan bacaan bersifat umum: koran, majalah, dan lain-lain.
2) Media realita adalah benda nyata
Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat
melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keberadaan
Allah yaitu dengan mengamati ciptaannya seprti langit, bumi, bintang, manusia,
hewan, dan sebagainya.
3) Model
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model
untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari materi manasik ibadah haji menggunakan
ka’bah, sholat, wudhu, dan lain-lain.
4) Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui
simbol-simbol visual, seperti penggunaan titik-titik, garis-garis,
gambar-gambar atau tulisan-tulisan dengan maksud untuk mengikhtisarkan,
menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Fungsi dari media
grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya
dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: gambar,
sketsa, diagram / skema, bagan / chart, grafik, dll.
5) Papan tulis; alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah dilupakan orang
dalam proses belajar mengajar. Peranan papan tulis dan papan lainnya masih
tetap digunakan guru, sebab merupakan alat yang praktis dan ekonomis.
b. Media proyeksi
1) Transparansi adalah suatu karya grafis yang dibuat di atas lembar
bening plastik yang tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan atau pelajaran
yang akan disampaikan guru, baik berupa tulisan maupun gambar kemudian
diproyeksikan ke layar dengan proyektor OHP.
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati,
sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka
dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi
meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras
(Overhead projector/OHP).
2) Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya
berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa
film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama
dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus.
Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta
kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Menurut
Arsyad (2005 : 92-93), beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan
efektif media berbasis visual adalah sebagai berikut :
a.
Usahakan
visual itu sederhana mungkin dengan gambar garis, karton, bagan dan diagram.
b.
Visual
digunkan untuk menekankan informasi saran (yang terdapat teks) sehingga
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
c.
Gunakan
grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit
demi unit pelajaran untuk digunakan oleh peserta didik mengorganisasikan
informasi.
d.
Ulangi
sajian visual dan libatkan peserta didik untuk meningkatkan daya ingat.
e.
Gunakan
gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
f.
Hindari
visual yang tak-berimbang
g.
Tekankan
kejelasan dan ketepatan dalam semua visual
h.
Visual
yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
i.
Visual,
khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.
j.
Unsur-unsur
pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari
unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi
k.
Warna
harus digunakan secara realistic
l.
Warna
dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan
komponen-komponen.
Levie & Lentz (1982)
mengemukakan empat fungsi media pebelajaran, khususnya media visual, yaitu
fungsi atensi, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Media
berbasis visual dapat memberikan tingkat keberhasilan tertentu jika
penggunaannya dilakukan dengan sesuai. Salah satu penentuan keberhasilannya
adalah kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual tersebut. Hal ini bisa
dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul serta
merencanakannya dengan seksama. Gagasan-gagasan untuk merancang dan menggunakan
media pembelajaran ini dapat muncul dengan membaca banyak sumber seperti
majalah, koran, melihat iklan, dan lain-lain. Hal itu akan menambah pengetahuan
kita tentang penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. Tatanan
tersebut haruslah dapat dimengerti, dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian
sehingga mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.
Media
visual memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Fungsi media visual adalah
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa penelitian
membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media
visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap
peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan
penggunaan media pembelajaran visual adalah bentuknya dapat dibuat semenarik
mungkin agar anak tertarik untuk mempelajarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar