Sugeng Rawuh Teng Blog Kula "Dinazad"

Sabtu, 16 Mei 2015

TEKNOLOGI VISUAL DALAM PENDIDIKAN ISLAM


 
Teknnologi visual yaitu teknologi yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip, slides, foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.
Teknologi visual memiliki karakteristik sebagai berikut :
a.       Mengandalkan indra penglihatan saja
b.      Gambar yang ditampilkan statis, diam atau tidak bergerak
c.       Tidak cocok untuk orang buta
Media visual, cocok diguanakan untuk mata pelajaran dengan kompetesi memahami. Contoh studi masalah.
Media visual adalah media yang menyampaikan informasi dalam bentuk gambar atau secara visual sehingga tidak terdapat suara. Kegunaan media visual dalam pembelajaran sangat banyak sekali salah satunya adalah membantu mengoptimalkan para tipe pembelajar bergaya visual, sehingga media visual itu sangat berpotensi dan mempunyai banyak manfaat dalam mewujudkan gambaran abstrak menjadi gambaran nyata.  Terdapat dua jenis pesan yang dibuat dalam media visual, yakni pesan verbal dan non verbal. Pesan verbal visual terdiri atas kata-kata (bahasa verbal) dalam bentuk tulisan dan pesan non verbal visual adalah pesan yang dituangkan kedalam simbol-simbol non verbal visual.
Media berbasis visual mampu menampilkan bentuk-bentuk abstrak yang sulit dipahami peserta didik ke dalam bentuk-bentuk konkret sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Selain itu, media ini juga mampu menampilkan dunia nyata yang berhubungan dengan materi pembelajaran sehingga peserta didik menjadi lebih termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, media ini memegang peran yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.
Ada beberapa jenis media berbasis visual yang dapat kita gunakan dalam kegiatan pembelajaran. Arsyad (2005 : 91) mengelompokkan media berbasis visual ke dalam empat bagian, yaitu : (1) gambar representasi (gambar, lukisan, foto), (2) diagram, yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan struktur isi materi, (3) peta, yang menunjukan hubungan-hubungan ruang antar unsur dan materi, dan (4) grafik (tabel, chart atau bagan) yang menyatakan hubungan data dan gambar.
Jenis media berbasis visual lain yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah media visual yang tidak diproyeksikan dan media visual yang diproyeksikan. Media visual yang tidak diproyeksikan meliputi media realita (berupa benda nyata, digunakan untuk memberikan pengalaman nyata pada peserta didik), model (tiruan benda nyata dalam wujud tiga dimensi), dan media grafis (berupa gambar/foto, sketsa, diagram/skema, bagan/chart, grafik). Sedangkan media visual yang diproyeksikan meliputi OHP (Overhead projector) dan film bingkai atau slide.
a.       Media yang tidak diproyeksikan
1)      Bahan bacaan atau bahan cetakan
Melalui bahan ini siswa akan memperoleh pengalaman melalui membaca, belajar melalui simbol-simbol dan pengertian-pengertian dengan mempergunakan indra penglihatan. Media ini termasuk tingkat belajar konseptual, maka bahan-bahan itu harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan penguasaan bahasa siswa. Menurut jenisnya antara lain:
o   Al Qur’an dan dan Al Hadits
o   Buku teks pelajaran agama
o   Buku bacaan pelengkap, buku teks sebagai bahan bacaan untuk memperluas dan memperdalam bacaan agama.
o   Bahan bacaan bersifat umum: koran, majalah, dan lain-lain.
2)      Media realita adalah benda nyata
Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keberadaan Allah yaitu dengan mengamati ciptaannya seprti langit, bumi, bintang, manusia, hewan, dan sebagainya.


3)      Model
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari materi manasik ibadah haji menggunakan ka’bah, sholat, wudhu, dan lain-lain.
4)      Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual, seperti penggunaan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar atau tulisan-tulisan dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah: gambar, sketsa, diagram / skema, bagan / chart, grafik, dll.
5)      Papan tulis; alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah dilupakan orang dalam proses belajar mengajar. Peranan papan tulis dan papan lainnya masih tetap digunakan guru, sebab merupakan alat yang praktis dan ekonomis.
b.      Media proyeksi
1)      Transparansi adalah suatu karya grafis yang dibuat di atas lembar bening plastik yang tembus pandang yang berisi pesan, penjelasan atau pelajaran yang akan disampaikan guru, baik berupa tulisan maupun gambar kemudian diproyeksikan ke layar dengan proyektor OHP.
Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy/OHT) dan perangkat keras (Overhead projector/OHP).
2)      Film bingkai atau slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Menurut Arsyad (2005 : 92-93), beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual adalah sebagai berikut :
a.       Usahakan visual itu sederhana mungkin dengan gambar garis, karton, bagan dan diagram.
b.      Visual digunkan untuk menekankan informasi saran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.
c.       Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh peserta didik mengorganisasikan informasi.
d.      Ulangi sajian visual dan libatkan peserta didik untuk meningkatkan daya ingat.
e.       Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.
f.       Hindari visual yang tak-berimbang
g.      Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual
h.      Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.
i.        Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks.
j.        Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi
k.      Warna harus digunakan secara realistic
l.        Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen.
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pebelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris.
Media berbasis visual dapat memberikan tingkat keberhasilan tertentu jika penggunaannya dilakukan dengan sesuai. Salah satu penentuan keberhasilannya adalah kualitas dan efektifitas bahan-bahan visual tersebut. Hal ini bisa dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul serta merencanakannya dengan seksama. Gagasan-gagasan untuk merancang dan menggunakan media pembelajaran ini dapat muncul dengan membaca banyak sumber seperti majalah, koran, melihat iklan, dan lain-lain. Hal itu akan menambah pengetahuan kita tentang penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan. Tatanan tersebut haruslah dapat dimengerti, dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.
Media visual memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan. Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin agar anak tertarik untuk mempelajarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar