“I LOVE MY
HIJAB”
Tokoh dan Watak
:
Qorry
Al-Fathunnisa diperankan oleh Norma Salsabila :
-
Baik
-
Cerewet
Khadijah Al-Mukharromah
diperankan oleh Siti Nur Afifah
-
Baik
-
Kalem
-
Sopan
Maryam Al-Musyariyah
diperankan oleh Nur Hidayah Hanif :
-
Jutek
-
Galak
Aishah
Azz’zahra diperankan oleh Ega Dwi Sulistiani:
-
Dewasa
-
Ngemong
-
Baik
Nuri Asiyah Al-Fathonah
diperankan oleh Nur Annisa :
-
Baik
-
Selalu ingin tau
Atiqah
Al-Arifah diperankan oleh Dian Laila :
-
Baik
-
Ceria
Banyak jalan
menuju Roma. Begitu juga, banyak jalan menuju surga. Hidayah bagaikan sebuah
teka-teki sarat misteri. Tak ada yang tahu apakah hidayah akan datang sebelum
ajal menjemput kita, ataukah kita tetap menjadi pribadi merugi hingga akhir
perjalanan ini. Suatu kisah tentang remaja yang sarat akan makna, cerita dan semangat
untuk menggapai Surga. Kisah ini menceritakan tentang metafora remaja-remaja
yang berusaha untuk mencari jati diri menjadi wanita muslimah sejati yang
dimulai dengan berhijab.
Mungkin dari dulu sampai sekarang masih banyak
muslimah yang mempunyai anggapan bahwa berhijab haruslah hati dulu baru
berhijab tubuh. Namun sebenarnya perintah menutup aurat adalah kewajiban yang
langsung diperintahkan oleh Allah SWT melalui firmanNya surta Al-Ahzab ayat 59.
Dan sebenarnya kebaikan hati akan muncul dengan sendirinya ketika kita menutupi
tubuh kita dengan hijab.
Drama ini ingin
mengungkapkan, "how much I love my hijab". Betapa bangganya kami
memakai mahkota ini. Dengan berhijab "kami ingin mengubah hidup dan
kehidupan kami," dan, "kami ingin merasa berharga dan dihargai".
Adegan I
Dari dalam kelas terdengar perbincangan diselai
chanda tawa 5 sahabat, mereka sedang
mendiskusikan tentang pentingnya memakai hijab.
Khadijah : Kenapa
yah agama Islam menyuruh umatnya untuk memakai jilbab? Padahal agama yang lain
kan engga.
Atiqah : Kan
sudah jelas perintahnya dalam surat Al-Ahzab ayat 59, yang artinya : (belum
sempat melanjutkan)
Aishah : (tiba-tiba
datang) “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin:
Qorry
: (meneruskan)
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka
tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Aishah : bagus
! itu kalian hafal dengan ayat tersebut. Apa yang kalian kurang fahami ?
Nuria : tuh
Dijah, cepet tanyain sama Kak’ aishah!
Khadijah : apa
sih kak pentingnya memakai jilbab? Kan ada sebagian orang yang beranggapan
katanya memakai jilbab itu panas, gerah lagi?
Aishah : apa
kalian merasakan seperti itu ?
Semua
: engga tuuuh !
Aishah : begini
adek-adek, memakai jilbab itu wajib hukumnya bagi kita sebagai umat muslim,
salah satunya adalah untuk menutupi aurat. Kalian tau aurat itu apa ?
Atiqah
: Aku tau kak. Yaitu bagian tertentu yang manusia malu untuk
menampakannya, dan bagian itu harus selalu dalam keadaan tertutup.
Aishah : Bagus
Atiqah. sebagaimana aurat seorang wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan
kedua telapak tangan. Islam itu sangat menjunjung tinggi harga diri seorang
hambanya, maka jika kita membiarkan aurat kita terbuka berarti kita telah
melanggar perintah Allah. Kamu mengerti Dijah ?
Khadijah : ngerti
kak!
Nuria : selain
itu kak ?
Qorry
: jilbab
juga melindungi kita dari sengatan matahri di siang hari, dan juga melindungi
kita selagi kedinginan.
Aishah
: betul Qorry !
*Adzan ashar*
Tidak terasa suara adzan ashar pun berkumandang dan
anak-anak pergi untuk bersiap melaksanakan sholat berjama’ah.
Aishah : Sudah,
besok kita lanjutkan lagi, sekarang kalian bersiap-siap ke masjid untuk melaksanakan
shalat berjama’ah.
(anak-anak berdiri dan
mencium tangan Kak’Aishah)
Santri2 : Assalamu’alaikum,
kak!
Aisah : Wa’alaikumsalam...
Adegan II
Di lapangan
basket, tidak sengaja Nuri dan teman-temannya melihat seorang wanita yang
berpakaian seperti selebriti dari Jakarta.
Nuria : kalian
liat deh wanita itu, siapa dia? Kok memakai jilbab tapi rambutnya keliatan ya?
Pakaiannya itu loh... ketat banget kaya artis dari ibu kota terus nyasar deh ke
pondok ini. Haha
Qorry
: entahlah aku juga ga tau ! Coba aja kamu tanya saja sendiri. Aku sih
ogah. Hehee
Nuria : aku juga gak mau. Tapi jangan-jangan ?
Qorry : jangan-jangan
apa sih?
Nuria : engga,
yaudah lah biarin aja. Urusan orang lain ini.
Khadijah : tau nih kalian, malah ngomongin orang.
Adegan III
Dari kejauhan terdengar
suara lantunan ayat-ayat al-Qur’an dari dalam masjid
(anak-anak
sedang melaksanakan tadarusan)
Aishah : Assalamualaikum
Anak2
: “Sodaqaulohhuladzim”
Walaikumsalam
Aishah : Loh
ko selesai? Lanjutkan mengajinya !
Anak2
: Baik kaak …
Aishah : Maryam,
kenapa kamu berdiri disana? Ayo duduk disini.
Maryam : (duduk
disamping Aishah)
Aishah : besok,
kamu harus memakai rok dan kerudung yang benar!
Maryam : what?
Pake rok? Pake jilbab? Iuwww risih banget deh mbak, pake rok itu ribet, jalannya
susah. Apalagi tuh pake jilbab, huhhh gerah tauuu! Pake selendang kaya gini aja
panasnya minta ampun, apalagi pake jilbab. (anak-anak melongo mendengar apa
yang diucap Maryam)
Aishah : (tersenyum
mendengarnya) sudah, nanti kamu sekamar dengan ke-4 santri itu. Sekarang kamu
duluan ke asrama, kamu ambil mukena, untuk siap-siap shalat dzuhur.
Maryam : (pergi
meninggalkan masjid)
Nuria
: siapa
dia kak?
Qorry : murid
baru mungkin!
Khadijah : murid
baru ko kaya gitu, salah masuk itu mah, masa anak kaya gitu masuk pesantren.
Atiqah
: woy, kalian nanya ke Kak’ Aishah, kenapa dijawab sendiri sih, aneh!
Aishah
: sudah-sudah,
dia itu Maryam, dia pindahan dari Jakarta. Orangtuanya mengirimnya kemari
karena ingin merubah sifat Maryam yang . . . .(belum sempat meneruskan)
Qorry : yang
acakkadul kaya gitu!
Aishah : hus,
jangan begitu! Sudah cepat kalian susul Maryam, suruh dia memakai rok dan jilbab.
Anak2
: baik kak.
Adegan IV
Malam pun tiba, setiap anak kembali ke kamarnya
masing-masing. Nuri dan teman-temannya mengintip Maryam yang sedang menggerutu
sendirian di dalam kamar.
Maryam : tempat
apa ini? Kamar apa gudang, ko kaya gini banget! Gada kasur empuk, gada AC, aduh
mana bisa tidur. (sambil membuang barang-barang yang dia anggap kumuh)
(anak-anak santri yang lain
mengintip dari dekat pintu, sambil berbisik)
Nuria : Ko
masih ada aja yah orang kaya gitu masuk pesantren ini!
Khadijah : Tau
tuh, ko mau-maunya yah pak kyai mau menerima dia di pesantren ini!
Qorry : Bener banget, kita sih ogah banget deh ihhhhh !!
Atiqah : sudah-sudah,
kan kita disuruh Ka’Aishah buat bantu dia.
Nuria : iya-iya
deh. (Maryam pergi keluar untuk mandi) (Santri masuk ke kamar, mereka melihat
ada kacamata dan sepatu ber’hak tinggi)
Nuria : heey
ini liat, aku keren ga pake kaya gini?
Qorry
: haha
luccuuuuu kamu!
Atiqah : kaya
orang buta tau, haha. Mana sini aku nyobain!
Khadijah : Halllaaah ente, katanya kaya orang buta. Eh malah dicobain.
Haha
Qorry : Hey
ini liat, ko sepatu tinggi banget yaa?
Nuria
: Mana
liat ? (Qorry, Khadijah, Nuria, Atiqah, kemudian saling mencoba sepatu tinggi
itu sambil tertawa, dan
Kemudian terjatuh) (Maryam selesai mandi)
Kemudian terjatuh) (Maryam selesai mandi)
Maryam : apa-apaan
kalian ini? ga punya sopan santun apa? Pake masuk ke kamar sembarangan!
Nuria
: kami hanya mencoba barang sebentar saja!
Maryam : dasar
lancang kalian ini.
Atiqah : iyaa
Maryam, kami minta maaf ! kami sudah lancang !
Maryam : Dasar
kalian anak kampungan, baru liat barang kaya gitu apa! Awas nanti aku bilang ke
Mbak’Aishah!
Adegan V
Para santirwati berkumpul di masjid dengan kak Aishah.
Terlihat muka sinis dan jutek dari wajah Maryam yang terlihat tidak nyaman
memakai jilbab.
Maryam : Mbak,
aku gerah pake jilbab kaya gini! Cape tau, aku pengen lepas aja!
(santri2) : loh
ko gitu? Kita kan muslimah?
Maryam : Muslimah
apa sih ! (muka sinis)
Aishah
: Sudah-sudah.
Kakak ada cerita untuk kalian. Pada suatu hari, ada seorang wanita naik taxi!
Supir taxi itu bertanya “sudah berapa lama ibu memakai jilbab?” wanita itu
menjawab “sejak saya SMP saya sudah memakai jilbab!” supir taxi itu bertanya
kembali “tapi ibu muslim kan?” wanita itu menjawab “ya,iya lah pak saya muslim,
kalau bukan muslim kenapa saya memakai jilbab!” supir taxi itu menjawab “Maaf
bu bukan begitu, kemarin ada seorang wanita memakai jilbab naik ke taxi saya,
saya menanyakan hal yang sama seperti apa yang saya tanyakan pada ibu. “Sejak
kapan memakai jilbab?” tapi wanita itu menjawab “saya bukan muslim!” tapi kenapa
ibu memakai jilbab?” “Begini pak, saya merasa nyaman sekali memakai penutup
kepala ini. Saya merasa aman jika pergi kemana-mana, tidak ada lelaki nakal
yang mengganggu saya!” Coba sekarang kalian renungkan, pelajaran apa yang bisa
kita ambil?
Atiqah : Begini
kak, wanita yang bukan beragama muslim saja mau memakai jilbab. Kenapa kita
yang beragama muslim sendiri yang sudah jelas-jelas diwajibkan memakai jilbab
tidak memakainya!
Khadijah : Sip-siip
jempol deh buat kamu :D
Aishah : Iyaa, 100 buat Atiqah
Maryam : (celingak-celinguk sambil garuk-garuk kepala)
Nuria
: Kenapa tuh si Maryam? Garuk kepalanya gitu amat hihi
Qorry
: Akh kamu bego, dia tuh ga ngerti sama apa yang kita omongin hahaha
Adegan VI
Terlihat Maryam sedang melamun dengan wajah sedihnya sendirian
di taman. Atiqah pun menghampiri Maryam dan bertanya kepada Maryam.
Maryam : (melamun)
Atiqah : Hey
!!
Maryam : Apa
sih? ngagetin aja kamu!
Atiqah : Gapapa,
boleh aku duduk?
Maryam : Tinggal
duduk aja, lebay banget sih pake acara minta izin segala!
Atiqah
: Lebay? Apa sih lebay itu?
Maryam : Hello? kamu gak tau lebay?
Lebay itu TERLALU BERLEBIHAN.
Atiqah
: Terus aku lebay gitu?
Maryam : Terserah
deh!
Atiqah : Kamu kenapa? ko kaya sedih gitu?
Maryam : Gapapa
ko! (sinis)
Atiqah : Bohong
itu dosa loh!
Maryam : Ko
kamu tau aku bohong?
Atiqah : Keliatan
tuh dari mata kamu!
Maryam : Hmmmmmmmm.
Atiqah
: Aku mau ko jadi pendengar yang baik! Monggoh cerita kalo kamu ada
masalah! Siapa tau aku bisa bantu!
Maryam : Aku
sakit hati sama para lelaki, mereka seolah-olah menganggap ku gampangan! Aku
seperti terlecehkan!
Atiqah
: Terus?
Maryam : Wibawa
ku seperti hilang dihadapan mereka!
Atiqah
: Terus?
Maryam : Kamu terus-terus mulu! kasih saran keee!
Atiqah
: Hahahah maaf, aku kira masih ada lanjutannya! Hmmm, kamu masih inget
ga cerita Kak'Aisah di masjid tempo hari?
Maryam : Iyaa,
aku ingat! Terus?
Atiqah
: Yaa seperti itu. Aku rasa kamu sudah dewasa untuk bisa mencerna apa
yang Kak'Aish katakan, tanpa harus aku jelaskan kembali!
Maryam : Ohh
yaa, aku faham. Makasih yaa. Aku mendapat pelajaran baru dari kamu.
Atiqah
: Mau berubah ?
Maryam : Pasti
Kamu mau membantu ku?
Atiqah
: Bukan, hanya aku. Aku dan teman-teman yang lain, mau mebantu mu
Maryam : Terima
kasih....
Atiqah : sama-sama
(mereka pun saling melempar senyum)
Adegan VII
Di tempat lain terlihat
3 sahabat sedang sibuk mencari buku di perpustakaan
Nuria
: Lagi
nyari buku apaan sih kalian? Tumben banget ada di perpus!
Qorry : Nyari buku pengetahuan lah!
Khadijah : Iyalah,
sirik aja kamu Nur!
Nuria
: Segala
sesuatu itu harus dengan alasan. Kan engga kaya biasanya kalian berada disini!
Khadijah : Dengerin
tuh, logat omongan so pengacaranya mulai muncul! (berbisik pada Qorry)
Nuria : Apaa sihh kalian, siriik aja dehh!
Qorry
: Hahahaha lagian sih kamu, terobsesi banget pengen jadi pengacara!
Khadijah : Tau
nihh, capek kali jadi pengacara tuh, mending kalo ada yang nyewa, nahlohh kalo
ga ada gimana?haha
Nuria
: Heyy
kan banyak yang bilang kalo aku anak si POLTAK. Jadi, aku pengen jadi
pengacara, meneruskan jejak papa POLTAK tersayang. Hahaha :D
Khadijah : Huhhh
mimpi kamu ketinggian!
Nuria : Gapapa
sih, sirik aja wooo :p
Qorry
: Kalo aku sih, pengen jadi seorang dosen yang bijaksana, yang
pastinya disukai oleh semua mahasiswa ku di kampus. Tapi seandainya ga
kesampean, jadi rektornya pun aku ikhlassss! Hohoho :D
Nuria
: (Garuk kepala)
Khadijah : Itu
sih bukan mimpi namanya, tapi KHAYALAN TINGKAT INTERNASIONAL hahaha :D
Qorry
: Ahh kalian ini sirik saja!
Khadijah : Eeetapi
kalo aku pengen jadi pilot aja ahh, biar bisa ngajak papa mama otewe keliling
Aceh olalalalalala terbaaaaaaaaaaaaaaang.
Nuria
: Hahaha belum sempat terbang, udah ,ogok duluan tuh pesawatnya.
Qorry
: Hahaha
bener, kalo pilotnya kamu, ntar pesawatnya ga terbang-terbang. Mogok aja yang
ada ckckckckck
Khadijah : SIIIRRRIIIIIIIKKK
ajaa kalian (cemberut)
Adegan VIII
Siang pun berlalu menjadi malam, terlihat maryam
sedeng menatap dirinya yang memakai baju muslim dicermin.
Maryam : (memakai
baju muslim, lalu berkaca, samba mencoba jilbab panjangnya) Aku cantik juga
ternyata pake jilbab seperti ini (gumamnya)
Atiqah
: Memang kamu cantik Maryam
Khadijah : Cantik
syeekalih
Qorry
: That’s
Very Beautiful
Nuria : (tiba-tiba datang sambil tepuk tangan) Wonderful !
Maryam : Hahaha dasar kalian ini, terlalu berlebihan.
Santri
: Kamu memang keliatan lebih cantik menggunakan pakaian seperti itu
Maryam
Maryam : Terimakasih
yah, kalian yang telah membantu aku seperti ini!
Lalu mereka berpelukan !!
Lalu mereka berpelukan !!
Setelah kejadian itu, mereka terlihat lebih akrab.
Mulai dari mengerjakan tugas bersama bermain ditaman, dan mereka mengajari
Maryam mengaji.
*disuatu tempat
yang indaaah*
Maryam : Ciptaaan
Allah memang indaah yaaah, lihat itu!
Santri : Itulah
keagungan Allah SWT.
Mereka
tersenyum dan berpegangan tangan, lalu berpelukan.
Demikianlah
kisah yang dapat kami tampilkan. Semoga dapat menjadi gambaran dan inspirasi bagi
para muslimah untuk dapat memakai hijab. Terima kasih Wassalamu’alaikum. Wr.Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar