PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Media
pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas
pembelajaran. Hal tersebut disebabkan adanya perkembangan teknologi dalam
bidang pendidikan yang menuntut efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran.
Untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang optimal, salah satu upaya
yang perlu dilakukan adalah mengurangi bahkan jika perlu menghilangkan dominasi
sistem penyampaian pelajaran yang bersifat verbalistik dengan cara menggunakan
media pembelajaran.
Sehubungan
dengan penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, para tenaga pengajar atau pendidik
perlu cermat dalam pemilihan dan atau penetapan media yang akan digunakannya.
Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan media akan menunjang efektivitas
kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Disamping itu juga kegiatan
pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, dan
perhatian peserta didik menjadi terpusat kepada topik yang dibahas dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukannya.
Kecermatan dan
ketepatan dalam memilih media pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti luas sempitnya pengetahuan dan pemahaman tenaga pengajar tentag
kriteria dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan serta prosedur pemilihan
media pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran
yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang pendidik
memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi
satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Pendidik menggunakan
sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk pembelajarn peserta
didiknya. Oleh karena itu sebelum pendidik menggunakan media dalam proses
belajar mengajar, maka pendidik dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik
pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran?
2. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran?
3. Apa prinsip pemilihan media pembelajaran?
4. Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran?
C.
Tujuan
Dengan beberapa macam rumusan masalah di atas, maka dapat bertujuan untuk
mengetahui bagaiman cara yang tepat dalam memilih media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik.
Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang pendidik memilih
salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan :
1.
Pendidik merasa sudah
akrab dengan media itu.
2.
Pendidik merasakan
bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada
dirinya sendiri.
3.
Media yang dipilihnya
dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, serta menuntutnya pada
penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan
oleh pendidik agar dapat memenuhi kebutuhannya dalam mengajar. Beberapa faktor
perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai,
karakteristik peserta didik atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang
diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan lingkungan, kondisi
setempat dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada
akhirnya harus diterjemahkan dalam keputusan pemilihan media.[2]
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1.
Hambatan pengembangan
dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang
telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan
media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material).
2.
Persyaratan isi, tugas,
dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin
dilakukan peserta didik, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan,
pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih
tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda
dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3.
Hambatan dari sisi siwa
dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca,
mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik peserta didik lainnya.
4.
Pertimbangan lainnya
adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5.
Pemilihan media
sebaiknya mempertimbangkan pula:
a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stiimulus yang tepat (visual dan /
atau audio).
b. Kemampuan mengakomodasikan respon peserta didik yang tepat (tertulis,
audio, dan / atau kegiatan fisik).
c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
d. Pemilihan media utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan
stimulus.
6.
Media skunder harus
mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang
beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, peserta didik memiliki
kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling
efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.[3]
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran yang tepat menurut Rasimin, dkk., antara lain :
a.
Acces, artinya media yang diperlukan
dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa.
b.
Cost, artinya media yang akan dipilih
atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.
c.
Technology, artinya media yang akan digunakan
apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.
d.
Interactivity, artinya media yang akan dipilih
dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan
terlibat (aktif) baik secara fisik, intelektual dan mental.
e.
Organization, artinya dalam memilih media
pembelajaran tersebut, secara organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan
sekolah (ada unit organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).
f.
Novelty, artinya media yang dipilih
tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang
belajar.[4]
Syarat-syarat
pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan proses dan tujuan pembelajaran,
antara lain adalah :[5]
1.
Harus sesuai
dengan materi yang akan disampaikan.
2.
Suatu bahan
kajian harus termasuk dalam konsep media.
3.
Pemberian
tugas dan resitasi harus sesuai dengan media yang akan digunakan
4.
Harus
disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
5.
Pertimbangan
jangkauan suara guru
6.
Kemampuan
guru.
B.
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Prof. Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang tahun 1982
mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteknya bahwa
media merupakan komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan, karena
itu meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti
karakteristik peserta didik, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok
belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilainnya juga perlu
dipertimbangkan.[6]
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik
pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang
yang tidak kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media
yaitu:
1. Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna
mencapai tujuan tersebut.
2. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (intructional content)
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran
tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai
sejauhmana keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa
mempertimbangankan media apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
3. Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau Peserta didik
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik peserta didik
atau pendidik. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan
digunakan. Hal lainnya karakteristik peserta didik, baik secara kuantitatif
(jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari peserta
didik terhadap media yang akan digunakan.
4. Kesesuaian dengan Teori
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media
yang dipilih bukan karena fanatisme pendidik terhadap suatau media yang
dianggap paling bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian
dan riset sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus
merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya
untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.
5. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Peserta didik
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis peserta didik, bahwa peserta
didik belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar peserta didik.
6. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu yang
Tersedia
Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak
didukung oleh fasilitas waktu yang tersedia maka kurang efektif. Media juga
terkait dengan user atau penggunaanya dalam hal ini pendidik, jika pendidik
tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan
sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.[7]
Selain kriteria di atas, Rasimin, dkk juga menyebutkan
beberapa kriteria lain dalam pemilihan media pembelajaran :
a. Kesesuaian dengan tujuan penggunaan media
Pemilihan media
pembelajaran didasarkan pada kegunaannya sebagai bahan instruksional, informasi
ataukah hiburan.
b. Kategori tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang meliputi aspek-aspek :
kognitif (berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris (pengalaman)), afektif (melibatkan
perasaan dan emosi), dan psikomotorik (berhubungan dengan aktivitas fisik).
c. Sasaran (karakteristik, jumlah, latar belakang, motivasi)
Tampilan media dan
isinya mengarah pada penyiasatan karakter peserta didik sehingga pemilihan
media harus disesuaikan dengan karakter peserta didik. Media juga harus
memperhatikan banyak tidaknya jumlah siswa, sehingga dapat mempertimbangkan
efektif tidaknya media yang akan digunakan dengan situasi dan kondisi kelas.
Selain itu pemilihan media pembelajaran juga harus memperhatikan latar belakang
dan motivasi masing-masing peserta didik yang berbeda-beda.
d. Waktu (pembuatan, penyajian)
Dalam pembuatan media
pembelajaran harus diselesaikan tepat waktu dan harus disesuaikan dengan
lamanya waktu kegiatan pembelajaran.
e. Ketersediaan (pengembangan, peralatan)
Pemilihan media
pembelajaran juga harus memperhatikan ketersediaan peralatan dan hal-hal teknis
yang lain yang ada di tempat belajar.
f. Biaya
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih
menguntungkan daripada menggunakan media yang canggih bilamana hasil yang
dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
g. Karakteristik media (kelebihan, kelemahan)
Pendidik harus
mengenali karakteristik media (kelebihan dan kelemahan) berbagai media sehingga
dapat memilih media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran.
h. Mutu teknis (visual, audio)
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan
informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen-elemen lain yang berupa latar belakang.[8]
Mengingat begitu banyaknya media yang bisa kita pilih (pakai)
sesuai dengan kriteria tersebut diatas, namun pada dasarnya kita bisa memilih
media berdasarkan kriteria berikut :
1.
Kelaikan Praktis, hal ini berhubungan dengan keakraban pengajar
dengan media, ketersediaan media setempat, ketersediaan waktu untuk
mempersiapkan, ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung.
2.
Kelaikan Teknis, hal ini berkaitan dengan terpenuhinya persyaratan
bahwa media yang dipilih mampu untuk merangsang dan mendukung proses belajar
peserta didik. Dalam hal ini terdapat dua macam mutu yang perlu dipertimbangkan.
Pertama kualitas pesan, yang meliputi relevansi dengan tujuan belajar,
kejelasan dengan struktur pengajaran, kemudahan untuk dipahami, sistematika
yang logis. Kedua kualitas visual, hal ini megikuti prinsip-prinsip visualisasi
seperti keindahan (menarik membangkitkan motivasi), kesederhanaan (sederhana
jelas terbaca), penonjolan (penekanan pada hal yang penting), keutuhan
(kesatuan konseptual) keseimbangan (seimbang dan harmonis).[9]
C. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan indikator yang
ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan berkomunikasi
yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus. Memilih media
pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator suatu
pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media tersebut
didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran
yang harus diperhatikan oleh pendidik, yang terpenting dalam pemilihan media
pembelajaraan dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses
pemilihan media itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus
melibatkan tenaga yang mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya
disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan
terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan.[10]
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu:
1. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi
yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih
khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah
sasarannya peserta didik TK, SD, SMA, atau peserta didik Sekolah Dasar Luar
Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.
2. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun
cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang
harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan media pembelajaran. Disamping
itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi kita untuk menggunakan berbagai media
pembelajaran secara bervariasi.
3. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan
atau dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih.[11]
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa
menjelaskan semua permasalahn atau materi pembelajaran secar tuntas.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan
prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam
pemilihan media adalah sebagai berikut:
1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan
untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan
tugas dan latihan. Lagi pula,pengalaman yang dialamai siswa harus relevan
dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu
dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media
pembelajaran itu.
2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan
tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti intelegensi, tingkat
pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan
siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media harus
berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang
diharapkan mereka pelajari melalui media pengajaran itu, kesempatan untuk
berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi
dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan
diorganisasikan ke dalam urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan
mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan di
urut-urutkan secara teratur.
5. Persiapan sebelum belajar. Ketika merancang materi
pelajaran, sebaiknya perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan
siswa.
6. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan
pribadi serta kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
7. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik,
seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan
kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Dengan partisipasi,
kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi
pelajaran itu.
8. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila
secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang
hasil beajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada
sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang
berkelanjutan.
9. Penguatan. Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong
utnuk terus belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat
bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri.
10. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali
dapat dipelajari secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan
atau ketrampilan dapat menjadi kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang,
haruslah sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks.
11. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah
meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil
belajar pada masalah atau situasi baru. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk
bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap
berbagai masalah atau tugas baru.[12]
D.
Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Berikut ini salah satu prosedur yang dapat digunakan dalam memilih
media pembelajaran yang tepat.
1. Kegunaan materi
2. Kemenarikan
3. Mengena langsung dengan tujuan khusus
4. Format sajian
5. Mutakhir atau keontetikan materi
6. Konsep fakta terjamin kecermatannya
7. Memenuhi standar selera
8. Keseimbangan kontroversial
9. Tidak mengandung propaganda
10. Standar kualitas (gambar, narasi, efek, warna, dll)
11. Struktur materi direncanakan dengan baik
12. Proses uji coba atau validasi (tingkat keberhasilan).[13]
Secara umum prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam
langkah, yaitu:
1.
Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan
pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan
2.
Menetapkan apakah media itu di rancang untuk keperluan
pembelajaran atau instruksional atau alat bantu mengajar (peraga)
3.
Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut
akan digunakan strategi afektif, kognitif atau psikomotorik.
4.
Menetukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk
strategi yang di pilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau criteria,
kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya
5.
Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila
perlu mengkaji kembali alternatif-alternatif yang ada
6.
Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.[14]
E.
Tips dalam Memilih Media Pembelajaran
Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di
dalm kelas, hendaknya pendidik melakukan seleksi terhadap media pembelajaran
mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta
didiknya. Berikut ini beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat
digunakan pendidik dalam melakukan seleksi terhadap media pembaelajaran yang
akan digunakan.[15]
1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis media yang akn dikembangkan
atau diadakan maka perlu yang diperrhatiakan adalah jenis materi pelajaran yang
mana yang terdapat di dalam kurkulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media
pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang diniai
tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk
kemampuan berbahasa mendengarkan atau menyimak (maharah istima’), media yang
lebih tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan
menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media
cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara
menggunakan organs of spech untuk menuturkan kata atau kalima (pronounciation),
mak media video akan lebih tepat digunakan.
2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga
mempertimbngakan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya pendidik
harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada
diantara sesama pendidik yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu
dijajaki berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan mediannya.
3. Ketersediaan Perngkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunannya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau
tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya
tersedia media pembelajaran online apabila, disekolah tidak tersedia perangkat
komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga di dukung oleh Lokal Area
Network (LAN). Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana(seperti
misalnya media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat
bermanfaat karena peralatan / fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau
mudah diperoleh di masyarakat, selain itu sumber energi yang diperlukan untuk
mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah yaitu
hanya dengan menggunakan baterai kering.
Dari segi ekspertis atau keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau transparasi
misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu
sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media sederhana.
4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/
mempesona atau menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli
media pembelajarn yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajrannya
(program), sekolah harus terlebih dahulu
membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan
pemanfaatan media pembelajarannya dibeli ternyata di antara pendidik ada atau
belum tanu bagaimana cara-cara mengoperasikan peralatan, pemanfaatan media
pembelajaran media pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu
media pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran
sebab harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran
yang telah dipesan dan dipelajri, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali
relevan dengan kebutuhan peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga
terjdi bahwa materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok dari
membantu mempermudah peserta didik memahami materi pelajaran. Namun, yang
menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan di
pasaran.
5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalh pentinnya untuk
dipertimbangkan dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah
kemudahan pendidik atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu
bermanfaat apabila media pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang
dikontrakkan pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh pendidik
maupun oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya
akan berfungsi sebagai pajangan di sekolah.
F.
Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan
masing-masing, maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai
dengan kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan
media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:[16]
a. Memahami karakteristik setiap media
b. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
c. Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan
d. Sesuai dengan materi yang dikomuniasikan
e. Sesuai dengan keadaan peserta didik
f. Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media
g. Sesuai dengan keterampilan pendidik menggunakannya
h. Ketersediaan waktu menggunaknnya
i.
Sesuai dengan taraf
berfikir peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik
pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang
yang tidak kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus
diperhatikan oleh pendidik, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu.
Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang
mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga
pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari
itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau
tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
B.
Saran
Dengan mengetahui bagaimana teknik pemilihan media
pembelajaran hendaknya, kita sebagai calon pendidik dapat memahami dan mengetahui
media-media apa yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran, sehingga penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pemebelajaran. Semoga kita dapat
mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. 2007.
Mukhtar. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jakarta: CV. Misaka Galiza. 2003.
Nurhasnawati. Media Pembelajaran. Pekanbaru: Pusaka Riau.
2011.
Rasimin, dkk. Media Pembelajaran : Teori dan Aplikasi. Yogyakarta
: Trust Media Publishing. 2012.
Sadiman, Arif S., dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012.
[2] Arif S. Sadiman,
dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm.84
[4] Rasimin, dkk.,
Media Pembelajaran : Teori dan Aplikasi, (Yogyakarta : Trust Media
Publishing, 2012), hlm. 163-165.
[5] Ibid,
hlm. 166.
[7]
Nurhasnawati, Media Pembelajaran, (Pekanbaru: Pusaka Riau, 2011), hlm.54
[8] Rasimin, dkk,.
Op.Cit, hlm. 167-171.
[9] Azhar Arsyad, Op.Cit, hlm. 72-74
[10]
Nurhasnawati, Op.Cit., hlm. 61
[11] Rasimin, dkk, Op.Cit,
hlm. 171-172.
[12] Azhar Arsyad, Op.Cit, hlm.70-72.
[13] Rasimin, dkk,
Op.Cit, hlm. 172
[14] Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: Cv. Misaka Galiza, 2003), hlm. 119.
[15]
Nurhasnawati, Op.Cit., hlm.31-33
[16] Ibid,
hlm. 34
Tidak ada komentar:
Posting Komentar