A.
Pengertian Teknologi Hardware
Istilah “teknologi” berasal dari bahasa
Yunani : Technologis. Technie berarti seni, keahlian atau sains;
dan logos berarti ilmu. Teknologi menurut Gaibraith dapat
diartikan sebagai penerapan sistematik dari pengetahuan ilmiah atau
terorganisasikan dalam hal-hal yang praktis. Tepatnya,
teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk memanfaatkan alam
bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia. Teknologi diciptakan untuk
“melayani” dan memudahkan hidup manusia. Karena itu, teknologi tidak pernah
netral dan terus berkembang.
Istilah “media” bahkan
sering dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “teknologi”. Bila dihubungkan
dengan pendidikan dan pengajaran, maka teknologi mempunyai pengertian :
perluasan konsep tentang media, di mana teknologi bukan sekedar benda, alat,
bahan atau perkakas tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan
manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.
Media
pendidikan agama dapat diartikan semua aktifitas yang ada hubungannya dengan
materi pendidikan agama, baik yang berupa alat yang dapat diperagakan maupun
teknik atau metode yang secara efektif dapat digunakan oleh guru agama dalam
rangka mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Dengan demikian, kalau
ada teknologi pengajaran agama misalnya, maka itu akan membahas masalah bagaimana
kita memakai media dan alat bantu dalam proses mengajar agama, akan membahas
masalah keterampilan, sikap, perbuatan, dan strategi mengajarkan agama.
Arif S. Sadirman dkk.
mengemukakan bahwa media pendidikan adalah perangkat lunak (software)
yang berisi pesan atau informasi pendidikan yang biasanya disajikan dengan
mempergunakan peralatan. Sedangkan seperangkat keras (hardware) adalah
sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media tersebut.
Istilah
hardware dalam bahasa Indonesia sering diartikan sebagai perangkat
keras, yaitu salah satu komponen dari sebuah teknologi yang sifat alatnya bisa
dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata.
Teknologi Hardware sendiri adalah perangkat
keras berbentuk meterial (benda) atau komponen-komponen teknologi yang sifat
alatnya bisa dilihat dan diraba sehingga dapat digunakan sebagai sarana yang
menunjang dan mempermudah aktivitas manusia.
Salah satu teknologi hardware dalam
pendidikan Islam adalah alat dalam pendidikan Islam. Alat adalah perkakas, perabot, sesuatu yang
digunakan untuk membantu mengerjakan sesuatu. Alat atau Perkakas (Inggris: tools) adalah benda yang digunakan untuk mempermudah.
Alat dalam pendidikan Islam adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mempengaruhi jiwa anak didik agar
menjadi insan yang bertakwa, berakhlak dan menegakkan kebenaran sesuai dengan
ajaran Islam dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah
dan juga khalifah di muka bumi.
Dalam konteks Ilmu
Pendidikan Islam, M.Arifin menuturkan, alat pendidkan harus mengandung
nilai-nilai operasional yang mampu mengantarkan kepada tujuan pendidikan Islam
yang sarat dengan nilai-nilai.
B.
Jenis Teknologi Hardware / Alat dalam Bentuk Benda
Beberapa
alat yang berbentuk materi (alat yang berbentuk benda) dalam pendidikan Islam
yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
Pendidik
Pendidik merupakan alat pendidikan karena tanpa pendidik, pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik.
2.
Lembaga
Pendidik
Yang memberikan tempat untuk melaksanakan
pendidikan formal atau informal.
3.
Anak
Didik
Anak didik yang merupakan sasaran dalam dunia
pendidikan itu sendiri.
4.
Sarana
dan Prasaran Pendidikan
Yang membantu lancarnya pelaksanaan pendidikan,
terutama dalam proses belajar pembelajaran seperti meja kursi belajar, papan
tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP, radio, televisi, laptop, internet, LCD dan lainnya baik yang
bersifat sederhana maupun modern. Beberapa penjabaran
teknologi hardware berupa sarana dan prasarana pendidikan :
a)
White board, adalah salah satu teknologi dasar yang ada di sekolah yang membuat proses
pembelajaran menjadi menarik. Sangat mudah menggunakan alat ini, apalagi
dikombinasikan dengan komputer dan proyektor. Papan tulis ini bisa dengan cepat
berubah menjadi layar yang bisa dilihat oleh peserta didik di kelas. Suara, objek dan
gambar yang bergerak akan membuat pelajaran menjadi menarik dan mudah dipahami peserta didik.
b)
Proyektor. Pendidik dapat
mempresentasikan pelajaran menggunakan transparansi berwarna dan bermakna yang
bisa menarik perhatian peserta didik dengan segara. Menggunakan proyektor
dan komputer sangat bermanfaat. Pendidik bisa menunjukkan kepada peserta didik
beberapa dokumentasi, film dan presentasi powerpoint.
c)
Film. Film pendidikan dianggap efektif untuk
digunakan sebagai alat bantu pengajaran. Film yang diputar didepan siswa harus
merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran.
d) Rekaman pendidikan. Istilah asingnya recording, yaitu alat audio yang tidak diikuti
dengan visual. Melalui alat ini kita dapat mendengarkan cerita, pidato, music,
sajak, pengajian, dsb. Rekaman ini sering dilakukan oleh kelompok
individu/siswa, misalnya merekan ceramah guru.
e)
Sound Amplifier. Sound ampliifier sangat berguna bila dipakai dalam kelas besar. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa suara yang jelas dan kuat, mampu menarik perhatian
peserta
didik sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.
f)
Filmstrip dan Slide. Filmstrip dan Slide diperlihatkan kepada para peserta didik
dengan menggunakan proyektor. Yang dilihat adalah gambar “mati” jadi bukan
gambar yang hidup seperti film. Gambar itu dapat merupakan foto, tabel, diagram
karton, reproduksi lukisan, dan sebagainya. Kecepatan memperlihatkan filmstrip
atau slide dapat diatur oleh pendidik dan bergantung kepada banyaknya komentar
yang diberikannya tentang tiap gambar.
g)
Overhea Projektot. Dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran
plastik transparan. Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada
lembaran transparan itu seperti yang dilakukannya dalam papan tulis.
Teknologi ini dapat digunakan tanpa menggelapkan ruangan.
h)
TV. Merupakan alat elektronik yang berfungsi
menyebarkan gambar dan diikuti oleh suara tertentu. Pada dasarnya sama dengan gambar hidup
bersuara.
5.
Perpustakaan
Yaitu buku-buku yang memberikan informasi ilmu
pengetahuan kepada para pendidik dan anak didik.
Menurut
Zakiah Drajat, alat pendidikan Islam yang berupa benda yaitu:
1)
Media
tulis seperti Al-Qur’an, hadis, tauhid, fiqih, sejarah.
2)
Benda-benda
alam seperti hewan, manusia dan tumbuh-tumbuhan.
3)
Gambar-gambar
yang dirancang seperti grafik.
4)
Gambar
yang diproyeksikan seperti video, transparan.
5)
Audio
recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape dan radio.
Senada dengan pendapat
Dzakih Dradjat, Oemar Hamalik, menyebutkan, secara umum alat pendidikan materil
terdiri dari: pertama bahan-bahan cetakan atau bacaan, dimana bahan-bahan ini
lebih mengutamakan kegiatan membaca atau penggunaan simbol-simbol kata dan
visual. Kedua, alat-alat audio visual. Ketiga, sumber-sumber masyarakat,
seperti objek-objek peninggalan sejarah. Keempat, kumpulan benda-benda (material
collection), seperti dedaunan, benih, batu, dan sebagainya.
C. Peranan
Alat/Media dalam Pendidikan Islam
Di dalam pendidikan Islam, alat/media itu jelas
diperlukan. Sebab alat/media pengajaran itu mempunyai peranan yang besar yang
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Pentingnya
alat pendidikan Islam itu di dasari oleh hadits Nabi SAW, yaitu:
نحن معاشر
الأنبياء أُمرنا أن أنزل الناس منازلهم ونكلمهم على قدر عقولهم.
Artinya
: kami para Nabi diperintahkan untuk menempatkan seseorang pada posisinya,
berbicara kepada mereka sesuai dengan kemampuan akhirnya.
Dari
hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidik dalam menyampaikan
materi atau bahan pendidikan Islam kepada anak didik harus benar-benar
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan anak didik. Kita tidak boleh
mementingkan materi atau bahan dengan mengorbankan anak didik. Sebaliknya, kita
harus mengusahakan dengan jalan menyusun materi tersebut sedemikian ruap sesuai
dengan taraf kemampuan anak, tetapi dengan cara serta gaya yang menarik.
Terdapat pendapat
beberapa ahli pendidikan mengenai manfaat atau kegunaan dari alat/media ini
dalam pendidikan atau dalam proses belajar mengajar Yusuf Hadi Miarso dkk.
Menyatakan alat/media itu mempunyai nilai-nilai praktis yang berupa
kemampuan antara lain :
1) Membuat konkrit konsep yang
abstrak,
2) Membawa objek yang sukar didapat
ke dalam lingkungan belajar siswa,
3) Menampilkan objek yang terlalu
besar,
4) Menampilkan objek yang tak dapat
diamati oleh mata telanjang,
5) Mengamati gerakan yang terlalu
cepat,
6) Memungkinkan keseragaman
pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa,
7) Membangkitkan motivasi belajar,
dan
8) Menyajikan informasi belajar
secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
Teknologi mekanik ini juga dapat mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang memancarkan,
memperkuat suara, mendistribusikan, merekam dan mereproduksi stimuli material
yang menjangkau pendengar/ siswa dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu
ini efektif dan efisien. Alat teknologi akan mempermudah guru dalam
membantu penyampaian pesan dalam proses pembelajaran.
Dengan media
pembelajaran pelaksanaan proses belajar mengajar akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih
jelas maknanya sehingga dapat lebih di pahami oleh para siswa, dan memungkinkan
siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, metode mengajar akan lebih
bervariasi, sehingga siswa tidak bosan, dan guru tidak kehabisan tenaga, siswa
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan serta
mendemonstrasikan.
Fungsi alat pendidikan dalam bentuk materi atau
hardware yang dikemukakan oleh Abu Bakar Muhammad sebagai berikut:
a)
Mampu
mengatasi kesulitan-kesulitan dalam memperjelas materi pelajaran yang sulit
b)
Mampu
mempermudah pemahaman, dan menjadikan pelajaran lebih hidup dan menarik
c)
Merangsang
anak untuk bekerja dan menggerakkan naluri kecintaan menelaah (belajar) dan
menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu
d)
Membantu
pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat, memperhatikan dan memikirkan suatu
pelajaran, serta
e)
Menimbulkan
kekuatan perhatian (ingatan), mempertajam indera dan melatihnya, memperhalus
perasaan dan cepat belajar.
Begitu
pentingnya alat dalam pendidikan, maka sudah barang tentu di dalam pendidikan Islam
perlu dilengkapi dengan alat dan tidak hanya sekedar diterangkan saja secara
verbal. Contoh lain yang bisa diambil adalah pemberian materi tentang
pelaksanaan haji. Pelajaran ini akan lebih dapat dipahami jika dalam bentuk
demonstrasi, melalui video/film. Selain itu, pelajaran membaca al-Qur’an akan
lebih mantab dengan tape recorder yang merekam suara seseorang yang fasih dalam
membaca al-Qur’an. Begitu juga dengan pelajaran-pelajaran lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar