Lembaran
Hidup Wanita Solehah
Mampukah aku menjadi seperti
Siti Khadijah ? Agung
Cintanya pada Allah dan Rasul
Hartanya diperjuangkan ke
jalan fisabilillah, penawar hati
Kekasih Allah, susah dan
senang rela bersama ....
Dapatkah ku didik jiwa seperti
Siti Aisyah? Isteri Rasulullah
Yang bijak, pendorong
kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk
dilaksanakan....
Mengalir air mataku melihat
pengorbanan putri solehah
Siti Fatimah, akur dalam
setiap perintah, taat dengan ayahnya
Yang senantiasa berjuang,
tiada memiliki harta dunia, layaklah dia
Sebagai wanita penghulu syurga
....
Ketika aku marah, inginu intip
serpihan sabar, dari catatan hidup
Siti Sarah ....
Tabah jiwaku, setabah umi Nabi
Ismail, menggendong bayinya yang
masih merah, mencari air
penghilang dahaga, diterik padang
pasir merah, ditinggalkan
suami akur tanpa bantah, pengharapannya hanya
pada Allah, itulah wanita
bernama Siti Hajar ....
Mampukah aku menjadi wanita
solehah?

Harum tersebar, bagai wanginya
pusara Masyitah
Tangis dan Air Mata
Saat hatiku gundah dan resah,
Engkau menemaniku tanpa banyak
kata.
Engkau hadir di sana,
Memupus gundah dan resahku.
Saat aku bersedih dan bersendu hati,
Engkau menemuiku tanpa enggan.
Engkau hadir di sampingku,
Mengurangi sedih dan senduku.
Saat aku merasakan pedih dan
perih merobek-robek jantungku
Engkau menemuiku tanpa
kupinta.
Engkau hadir di sisiku,
Menghapus pedih dan perihku.
Saat aku sakit dan terluka, engkau menungguku dengan tenang
Engkau hadir di relung dadaku, mengobati sakit dan lukaku.
Saat aku marah dan kecewa,
engkau mendatangiku tanpa pesan
Engkau hadir di sudut jiwaku,
tuntaskan marah dan kecewaku
Saat aku merasa terenyuh dan
kasihan, engkau bersamaku dalam diam
Engkau hadir di kedalaman
nuraniku, menampung terenyuh dan kasihku.
Saat aku takut dan berbuat
salah, engkau menunjuku cepat-cepat
Engkau hadir di ruang hatiku,
menjagaku dari penyesalan berkepanjangan
Menjagaku untuk tidak
tenggelam dalam ketakutan
Bahkan saat aku terharu dan
bahagia, engkau pun tetap bersamaku
Engkau ada di sini, mewujudkan
buncah bahagia dan haruku
Diam-diam engkau merembes di
sudut mataku, resapkan resah dan gundahku.
Pelan-pelan engkau menetes
dari kelopakku, tiriskan sedih, sendu, pedih dan perihku
Engkau meleleh di pipiku,
hanyutkan sakit dan lukaku
Engkau membasahi wajahku,
larutkan marah dan kecewaku
Engkau mengalir ke daguku,
luruhkan terenyuh dan kasihanku....
Wanita Perkasaku (Ibu......)
Ibuku Sayang .... Wanita Perkasaku
Ribuan perjuangan telah engkau lakukan
Tetesan air mata dan keringan telah
engkau habiskan
Demi anakmu ini
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku tuk membalasmu Ibu....
Ingin ku dekap dan ku kecup engkau
Inginku menangis di pangkuan sucimu
Lantunan doa – doamu dalam sholat
Membuatku semakin kuat tuk tetap
menjalani hidup
Ibuku Sayang.....
Dengan apa aku membalasmu Ibu....
Dia yang Selalu Membawa Pelangi
Engkau selalu datang membawa
pelangi
Dan membagikannya satu-satu
untuk kami
Hingga hari-hari kami menjadi
warna-warni
Indah sekali
Engkau selalu datang membawa pelangi
Mendamaikan hati-hati kami
Membuat kami selalu meridui
Kapankah engkau datang kembali?
Kapankah engkau hadir kembali dalam hari-hariku
Mewarnai hari dan cerita hidupku
Mungkinkah engkau akan hadir di
ujung penantianku
Datang dengan izin Tuhanku
Tuk dapat menemani sisa
perjalananku
Menjadi istri yang sholehah....

Tidak ada komentar:
Posting Komentar