MASA DEWASA
AKHIR
Dosen : Hj. Nurleli, M.Pd
Disusun
Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan
Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Pemalang Tahun 2013
Oleh
:
Kelompok
6
Komarudin (3120019)
Rina Fatimah (3120015)
Dinazad (3120040)
Yudho aji setiawan (3120016)
Khalid (31300
)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI
ILMU TARBIYAH PEMALANG
2013
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah
Pengertian
lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran
dan fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada
beberapa pendapat mengenai usia kemunduran´ yaitu ada yang menetapkan 60 tahun,
65 tahun dan 70 tahun. Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai
usia yang menunjukkan proses menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang
telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan
yang perlu penanganan segera dan terintegrasi.
Seiring dengan
pertumbuhan seseorang, usia merekapun juga bertambah. Dari anak-anak, remaja
awal, remaja akhir, dewasa awal, dewasa madya, dan dewasa akhir.Perubahn ini
juga diikuti dengan perubahan lainnya, yaitu perubahan fisik dan perubahan
intelektual.
Perubahan Fisik
yang semakin menua akan sangat berpengaruh terhadap peran dan hubungan dirinya
dengan lingkunganya. Dengan semakin lanjut usia seseorang secara
berangsur-angsur ia mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya karena
berbagai keterbatasan yang dimilikinya. Keadaan ini mengakibatkan
menurun, baik secara kualitas maupun kuantitasnya sehingga hal ini secara
perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam berbagai hal yaitu:
kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik dan berkurangnya
komitmen.
Perubahan
intelektual, pada umumnya orang percaya bahwa proses belajar, memori, dan
intelegensi mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia.
Kecepatan dalam
memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.Selain itu,
orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang
telah disimpan dalam ingatannya. Kecepatan memproses informasi secara
pelan-pelan memang akan mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.
Dengan adanya
perubahan ini, maka terkadang membuat orang-orang yang telah masuk dalam fase
ini menjadi menarik diri dari lingkungannya.
B.
Tujuan penulisan
Dalam penyusunan makalah terkait materi masa dewasa akhir penyusun
memiliki tujuan agar dapat mengetahui perkembangan apa saja yang terjadi
saat kita telah memasuki masa dewasa akhir
c.
Rumusan masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
- Apa pengertian dewasa akhir?
- Perkembangan apa saja yang dilalui pada masa
dewasa akhir?
PEMBAHASAN
MASA DEWASA AKHIR
A.
Pengertian Masa Dewasa Akhir Atau Masa Lansia
Menurut Erikson
tahap dewasa akhir memasuki tahap integrity vs despair yaitu kemampuan
perkembangan lansia mengatasi krisis psikososialnya. Banyak stereotip positif
dan negatif yang mampu mempengaruhi kepribadian lansia.Integritas ego penting
dalam menghadapi kehidupan dengan puas dan bahagia.Hal ini berdampak pada
hub.sosial dan produktivitasnya yang puas.Lawannya adalah despair yaitu rasa
takut mati dan hidup terlalu singkat, rasa kekecewaan. Beberapa cara hadapi
krisis dimasa lansia adalah tetap produktif dalam peran sosial, gaya hidup
sehat, dan kesehatan fisik.
Menurut J.W.
Santrock (J.W.Santrock, 2002, h.190), ada dua pandangan tentang definisi orang
lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang
Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia
adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan
membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut. Sedangkan pandangan orang
Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60 tahun. Lebih dari 60
tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai usia maksimal kerja dan
mulai tampaknya ciri-ciri ketuaan.
Menurut Hurlock
(2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini dibagi menjadi usia lanjut dini
yang berkisar antara usia enampuluh sampai tujuh puluh tahun dan usia lanjut
yang dimulai pada usia tujuh puluh tahun hingga akhir kehidupan seseorang.
Orangtua muda atau usia tua (usia 65 hingga 74 tahun) dan orangtua yang tua
atau usia tua akhir (75 tahun atau lebih) dan orang tua lanjut (85 tahun atau
lebih) dari orang-orang dewasa lanjut yang lebih muda.
Sama seperti periode lainnya dalam rentang kehidupan seseorang,
usia lanjut ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek
tersebut menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakukan
penyesuaian diri secara baik atau buruk.
Adapun ciri-ciri yang nampak pada usia lanjut atau usia dewasa akhir dapat
diamati sebagai berikut:
1)
Usia lanjut merupakan periode kemunduran
Periode selama usia lanjut ketika kemunduran fisik dan mental
terjadi secara perlahan dan bertahap dan pada waktu kompensasi terhadap
penurunan ini dapat dilakukan, ini biasa dikenal sebagai “senescense” yaitu
masa proses menjadi tua .
Pemunduran pada usia lanjut dating drai factor fisik dan sebagian
lagi dari factor psikologis. Penyebab fisik kemunduran ini merupakan suatu
perubahan pada sel-sel tubuh bukan
karena penyakit khusus tapi karena proses menua. Kemunduran juga dapat
mempunyai penyebab psikologis, sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang
lain, pekerjaan, dan kehidupan pada umumnya.
2)
Perbedaan individu pada efek menua
Ditekanakan oleh Cicero dalam bukunya De Snectuten menua membuat
orang sulit hidup.Menurutnya “usia tua itu tidakseperti anggur, karena tidak
setiap bagian dapat timbul rasa asam sesuai dengan usianya”. Orang menjadi tua
secara berbeda karena mereka mempunyai sifat bawaan yang berbeda dan pola hidup yang berbeda. Perbedaan kelihatan
di antara orang-orang yang mempunyai jenis kelamin yang sama dan semakin nyata
bila pria dibandingkan dengan wanita karena menua terjadi dengan laju yang
berbeda pada masing-masing jenis kelamin.
3)
Usia tua dinilai dengan criteria yang berbeda
Pendapat yang dikenal masyarakat adalah pria dan wanita yan keadaan
fisik dan mentalnya loyo, using, sering pikun, jalannya membungkuk dan sulit
hidup bersama dengan siapapun karena hari-harinya yang penuh dengan manfaat
telah lewat, sehingga perlu dijauhkan dari orng-orang yang lebih muda.
Sama
pentingnya bahwa konsep diri tentang usia lanjut yang dipunyai orang, yang
dibentuk pada awal kehidupannya dan yang lebih banyak dilandasi oleh budayadari
pada pengalaman pribadi seseorang pada usia lanjut, mempengaruhi sikap mereka
sendiri baik yang berusia lanjut maupun yang sedang dalam masa usia tua. Karena
efek seperti ini bersifat negative, sehingga menambah ketakutan mereka terhadap
usia lahjut dan menimbulkan konsep diri yang negative.
4)
Sikap social pada usia lanjut
Arti oenting tentang sikap social terhadap usia lanjut yang tidak
menyenangkan memepengaruhi cara orang memperlakukan orang usia lanjut. Sebagai
pengganti penghormatan dan penghargaan terhadap orang usia lanjut , dan sebagai
cirri-ciri banyak kebudayaan, sikap social mengakibatkan orang usia lanjut
merasa bahwa mereka tidak lagi bermanfaat bagi kelompok social dan dengan
demikian maka lebih banyak menyusahkan dari pada sikap yang menyenangkan
5)
orang usia lanjut mempunyai stataus kelompok-minoritas
Walaupun ada fakta bahwa jumlah orang usia lanjut dewasa ini
bertambah banyak, tetapi status mereka dalam kelompok-minoritas, yaitu suatu
status yang dalam beberapa hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi
dengan kelompok lainnya, dan memberinya sedikit kekuasaan atau bahkan tidak
memperoleh kekuasaan apapun. Status kelompok-minoritas ini terutama terjadi
sebagai akibat dari sikap social yang tidak menyenangkan terhadap orang usia
lanjut dan diperkuat oleh pendapat yang tidak menyenangkan tentang mereka.
6)
Menua menumbuhkan perubahan peran
Karena sikap
social yang tidak menyenangkan bagi kaum usia lanjut, pujian yang mereka
hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan mereka.
Perasaan tidak berguna dan tidak diperlukan lagi bagi orang usia lanjut
menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu suatu perasaan yang tidak
menunjang proses penyesuaian social sesorang.
7)
Penyesuaian yang buruk merupakan cirri-ciri usia lanjutkeinginan
menjadi muda kembali sangat kuat pada usia lanjut
Orang usia lanjut cenderung, sebagai kelompok lebih banyak untuk menyesuaikan
diri secara buruk ketimbang orang yang lebih muda.
Status
kelompok –minoritas yang dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami telah
membangkitkan keinginan untuk tetap muda selama mungkin dan ingin dipermuda
apabila tanda-tanda menua tampak.
8)
Keinginan untuk menjadi muda lagi
Status kelompok-minoritas yang dikenakan pada orang yang berusia
lanjut secara alami telah membangkitkan keinginan untuk tetap muda dan ingin dipermuda apabila tanda-tanda menua
tampak.
B.
Tugas Perkembangan Usia Dewasa Akhir
Sebagian besar
tugas perkembangan usia lanjut lebih banyakberkaitan dengan kehidupan pribadi
seseoarang daripada kehuidupan pribadi orang lain. Adapun tugas
perkembangan pada masa dewasa akhir ini, diantaranya:
• Menciptakan kepuasan dalam keluarga sebagai
tempat tinggal di hari tua.
•
Menyesuaikan
hidup dengan penghasilan sebagai pensiunan
•
Membina
kehidupan rutin yang menyenangkan.
•
Saling merawat
sebagai suami-istri
•
Mampu
menghadapi kehilangan (kematian) pasanan dengan sikap yang positif (menjadi
janda atau duda).
•
Melakukan
hubungan dengan anak-anak dan cucu-cucu.
•
Menemukan arti
hidup dengan nilai moral yang tinggi.
C.
Perkambangan Pada Usia Dewasa Akhir
1.
Perkembangan
Fisik
Pada masa
lansia terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan
mengalami kemunduran, perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa
lansia yang terlihat adanya kemunduran tersebut sangat berpengaruh terhadap
kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Menurut Hurlock (1980) terjadi perubahan fisik berupa penampilan pada usia
dewasa akhir, diantanya adalah :
1.
Daerah kepala
2.
Daerah Tubuh
3.
Daerah
persendian
2.
Perkembangan
Kognitif
- Kecerdasan dan Kemampuan Memproses
Kecepatan
memproses informasi mengalami penurunan pada masa dewasa akhir.Ada beberapa
bukti bahwa orang-orang dewasa lanjut kurang mampu mengeluarkan kembali
informasi yang telah disimpan dalam ingatannya.Meskipun kecepatan tersebut
perlahan-lahan menurun, namun terdapat variasi individual di dalam kecakapan
ini.Dan ketika penurunan itu terjadi hal ini tidak secara jelas menunjukkan
perngaruhnya terhadap kehidupan kita dalam beberapa segi substansial.
- Pengaturan Tempat Tinggal
Satu stereotipe dari para lansia adalah bahwa mereka tinggal di dalam
institusi-institusi-rumah sakit, rumah sakit jiwa, panti jompo (nursing
home), dan sebagainya.
Semakin tua
seseorang, semakin besar hambatan mereka untuk tinggal sendirian.Mayoritas
orang dewasa lanjut yang tinggal sendirian adalah janda, tinggal sendirian
sebagai orang dewasa lanjut tidaklah berarti kesepian.Karena para lansia yang
dapat menopang dirinya sendiri ketika hidup sendiri seringkali memiliki
kesehatan yang baik dan sedikt ketidakmampuan, dan mereka selalu memiliki
hubungan sosial dengan sanak keluarga, teman-teman, dan para tetangga.
3.
Perkembangan
Psikis dan Intelektual
Menurut david
Wechsler dalam Desmita (2008) kemunduran kemampuan mental
merupakan bagian dari proses penuaan organisme sacara umum,
hampir sebagian besar penelitian menunjukan bahwa setelah mencapai puncak pada
usia antara 45-55 tahun, kebanyakan kemampuan seseorang secara terus menerus
mengalami penurunan, hal ini juga berlaku pada seorang lansia.
Kemerosotan intelektual lansia ini pada umumnya merupakan sesuatau yang tidak
dapat dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan atau
depresi.Tatapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya dapat
dipertahankan.Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut
salah satunya adalah dengan menyediakan lingkungan yang dapat merangsang
ataupun melatih ketrampilan intelektual mereka, serta dapat mengantisipasi
terjadinya kepikunan.
4.
Perkembangan
Emosional
Memasuki masa
tua, sebagian besar lanjut usia kurang siap menghadapi dan menyikapi masa tua
tersebut, sehingga menyebabkan para lanjut usia kurang dapat menyesuaikan diri
dan memecahkan masalah yang dihadapi (Widyastuti, 2000). Munculnya rasa
tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru
seperti penyakit yang tidak kunjung sembuh, kematian pasangan, merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus dihadapi
lanjut usia.
Sejalan dengan bertambahnya usia, terjadinya gangguan fungsional, keadaan
depresi dan ketakutan akan mengakibatkan lanjut usia semakin sulit melakukan
penyelesaian suatu masalah. Sehingga lanjut usia yang masa lalunya sulit dalam
menyesuaikan diri cenderung menjadi semakin sulit penyesuaian diri pada
masa-masa selanjutnya.
Yang dimaksud dengan penyesuaian diri pada lanjut usia adalah kemampuan orang
yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan perubahan fisik,
maupun sosial psikologis yang dialaminya dan kemampuan untuk mencapai
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan,
yang disertai dengan kemampuan mengembangkan mekanisme psikologis yang tepat
sehingga dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhan dirinya tanpa menimbulkan masalah
baru.
5.
Perkembangan Spiritual
Sebuah
penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama menunjukkan
tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan
optimisme.Kebutuhan spiritual (keagamaan) sangat berperan memberikan ketenangan
batiniah, khususnya bagi para Lansia.Rasulullah bersabda “semua penyakit ada
obatnya kecuali penyakit tua”.Sehingga religiusitas atau penghayatan keagamaan
besar pengaruhnya terhadap taraf kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
6.
Perkembangan
Minat
1.
Perkembangan
Kepribadian Minat dalam diri sendiri: orang menjadi semakin dikuasai oleh diri
sendiri apabila semakin tua
2.
Minat terhadap
pakaian: minat terhadap pakaian tergantung pada sejauh mana orang berusia
lanjut terlibat dalam kegiatan sosial.
3.
Minat terhadap
uang: pensiun atau pengangguran mungkin akan menjalani masa tuanya dengan
pendapatan yang kurang bahkan mungkin tanpa pendapatan samasekali
4.
Minat untuk
rekreasi :beberapa perubahan dalam kegiatan sering dilakukan karena memang
tidak dapat dielakkan
5.
Minat
keagamaan, dalam hal ini beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang usia
lanjut temyata tidak harus selalu semakin kuat kehidupan keagamaannya.
Disimpulkan bahwa kehidupan beragama ini akan sangat ditentukan oleh bagaimana
individu tersebut menjalankan kehidupan beragama di masa sebelumnya
6.
Minat untuk
mati, beberapa pertanyaan sering kali banyak menghinggapi pikiran para lanjut
usia ini antara lain, kapan saya akan mati ?, apa yang menyebabkan kematian
saya nanti ?, apa yang bisa saya lakukan terhadap kematian seperti yang saya
inginkan ?, atau apakah saya dibenarkan untuk bunuh diri ?, bagaimana saya
dapat mati dengan cara yang baik?
7.
Minat untuk
makan sering kali sangat berkurang. Hal ini banyak disebabkan karena masalah
gigi, gusi dan sistem pencemaan. Sehingga ini juga menyebabkan terjadinya
ketegangan dengan mereka yang mengurus/menyediakan makanan tersebut
7.
Perkembangan kepribadian
Perkembangan ini merujuk kepada teori
psikoanalisa; Freud, Roger, dan Erikson
• Freud
Percaya bahwa pada usia lanjut, kita kembali kepada kecenderungan2 narsistik
masa kanak-kanak awal (Santrock, 2002: 250).
Artinya tindakan yang dibuat harus diperlihatkan kepada orang lain. Ketika itu
tidak bisa dilakukan maka tidak akan memperoleh kepuasan.
• Carl Jung
Mengatakan bahwa pada usia lanjut, pikiran tenggelam jauh di dalam
ketidaksadaran (Santrock, 2002: 250).
Berdasarkan pendapat Jung ini, mungkin saja hal ini yang membuat orang yang
sudah tua mudah lupa, karena sulit untuk memanggilnya kembali ke alam sadar.
Hal ini mungkin saja disebabkan oleh sedikitnya kontak dengan realitas,
sehingga pikirannya terpendam dalam ketidaksadaran
• Erikson
Integritas Vesus Keputusasaan
Percaya bahwa masa dewasa akhir dicirikan oleh tahap terakhir dari delapan
tahap siklus kehidupan.
Tahun-tahun akhir kehidupan merupakan suatu masa untuk melihat kembali apa yang
telah dilakukan selama hudupnya. Jika kehidupan sebelumnya dapat dijalani
dengan baik maka akan merasakan kepuasan/integritas pada masa tuanya, dan
sebaliknya. Mereka mengeluh sangat pelupa, kesulitan dalam menerima hal
baru.Dan mereka juga merasa tidak tahan dengan tekanan, perasaan seperti ini
membentuk mental mereka seolah tertidur, dengan keyakinan bahwa dirinya sudah
terlalu tua untuk mengerjakan hal tertentu, mereka menarik diri dari semua
bentuk kegiatan.
Kemudian pada
usia lanjut juga dapat kita amati adanya perubahan-perubahan yang tampak. Perubahan
kondisi fisik terjadi pada usia lanjut atau dewasa akhir dan sebagian besar
perubahan itu terjadi kearah yang memburuk, proses dan kecepatannya sangat
berbeda untuk masing-masing individu yang sama terjadi proses dan kecepatan
kerusakan yang bervariasi. Beberapa perubahan yang terjadi pada usia lanjut
dapat dilihat sebagai berikut:
·
Perubahan penampilan
·
Perubahan bagian dalam tubuh
·
Perubahan pada fungsi fisiologis
·
Perubahan panca indera
·
Perubahan seksual
Selain
itu perubahan mental pada usia lanjut juga diikuti oleh kerusakan fisik.
Menurunnya keadaan fisik juga menunjang terjadinya kerusakan mental telah
ditunjukkan dengan perlakuan terhadap hormone seks pada wanita berusia lanjut
dapat meningkatkan kemampuan berfikir , mempelajari bahan baru, menghapal,
mengingat, dan meningkatkan kemampuan untuk mengeluarkan energy
intelektualnya..
D.
Bahaya Penyesuaian Pribadi Dan Social Pada Usia Lanjut
Pada beberapa waktu di sepanjang kehidupan seseorang terdapat
bahaya serius yang lebih potensial sehingga proses penyesuaian pribadi dan
social tidak dapat dilakukan secara baik pada usia lanjut. Sebagian dari
masalah ini disebabkan oleh karena menurunnya kemampuan mental dan fisik , yang
mengakibatkan orang berusia lanjut lebih mudah diserang oleh bahaya potensial
disbanding pada usia sebelumnya. Disampinng itu sebagian lagi disebabkan olek
kurangnya kemampuan dalam mengenal bahaya potensial ini dalam kelompok
masyarakat.Sebagai akibatnya beberapa orang mencoba untuk mengingatkan orang
berusia lanjut untuk mempersiakan diri terhadap bahaya semacam itu sejalan
dengan usianya yang semakin bertambah.
Selama decade yang
lalu para dokter lebih aktif berkampanye untuk mendorong orang berusia lanjut ,
bahkan pasien yang berusia muda untuk menurunkan berat badan mereka untuk
menghindari bahaya sakit jantung potensial pada saat usia mereka bertambah tua.
Sayangnya, banyak orang usia lanjut gagal mengikuti saran atau bahkan gagal
dalam menghindari bahaya jantung dimasa depan, karena mereka mengubah pola
hidupnya secara kasar dan radikal dimasa usia lanjut. Jadi,bukan mengubah pola
hidup secara bertahap dan jauh-jauh dipersiapkan, akibatnya meraka terlambat
untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebelumnya. Bahaya yang jelas dialami
oleh orang pada masa dewasa akhir yaitu:
Ø Bahaya fisik
Banyak orang
berusia lajut yang belajar untk mengatasi penyakit rungan tang bersifat fisik,
sedang adalagi yang tidak berusaha mengatasinya. Adapun tanda-tanda bahaya
fisik yang umum pada usia lanjut adalah penyakit dan hambatan fisik, kurang
gizi, gangguan gizi, mengendutnya kemampuan seksual, dan kecelakaan.
Ø Bahaya
psikologis
Ada sejumlah
tanda-tanda bahaya psikologis pada orang usia lanjut, meskipun hal yang sama
bisa terjadi pada usia yang muda. Dari sekian banyak tanda-tanda bahaya
psikologis pada orang usia lanjut, ada beberapa bahaya yang bersifat umum dan
paling serius, antara lain:
-
Orang usia lanjut mnerima pendapat tentang kebudayaan
-
Pengaruh perubahan fisik pada usia lanjut
-
Perubahan dalam pola kehidupan
-
Kecenderungan untuk tidur secara mental
-
Merasa bersalah karena menganggur
-
Berkurangnya pendapatan
-
Pelepasan kegiatan social.
PENUTUP
Kesimpulan
·
Orang usia lanjut yang kira-kira mulaiterjadi pada usia 60 tahun
ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang
cenderung mengarah kepenyesuaian diri yang buruk dan hidupnya tidak bahagia
·
Ada perbedaan perubahan individu yang menonjolsebagai dari usia
lanjut, dengan kekuatan yang bersifat fisik mendahului ketuaan psikologis yang
meupakan kejadian yang bersifat umum.
·
Bahaya yang potensial terhadap penyesuaian pribadi dan social
sebagian disebabkan oleh menurunnya fungsi fisik dan mental sebagai ciri-ciri
usia lanjut, yang mengakibatkaan orang usia lanjut mudah diserag penyakit dan
sebagian lagi disebabkan kurangnya pengenalan terhadap bahaya potensial yang
berasal dari kelompok social.
·
Diantara sekian banyak bahaya fisik yang bersifat umum yang
merupakan cir-ciri usia lanjut adalah penyakitan, hambatan yang bersifat
jasmaniyah, kurang gizi, gigi banyak yang tanggal kecelakaan dan hilangnya
kemamuan seksual.
·
Bahaya yang bersifat psikologis melputi kepercayaan terhadap
pendapat tentang usia lnjut, perasaan rendah diri, perasaan tak berguna,
perubahan pola hidup, perubahan pola mental, perasaan bersalah karena
menganggur dan terutama yang mau tidak mau harus mengakibatkan perubahan
terhadap pola hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta.
Erlangga
http://www.psycholovegy.com/2012/05/masa-perkembangan-manusia-dewasa-akhir.html